Edifier adalah merek speaker pertama yang saya beli di tahun 2003-2004. Semenjak itu, saya sudah berganti beberapa speaker termasuk mendalami home theater, Atmos dan teman-temannya.
Tapi saya tergelitik untuk kembali mengunjungi merek speaker pertama saya dan melihat perkembangan mereka setelah hampir 16 tahun lamanya.
Saya membeli Edifier R1700BTs dengan harga sekitar Rp2.000.000. Tergantung dari seberapa “audiophile” kamu, ini bisa terasa murah atau mahal. Tapi sebenarnya untuk ukuran sebuah speaker (yang rata-rata dapat bertahan lebih dari 20 tahun lebih), ini sebenarnya dapat disebut murah.
Secara keseluruhan saya merasa Edifier R1700BTs adalah sebuah speaker yang dapat menjembatani pemula menuju dunia Hi-Fi (High Fidelity). Jika kamu sedang menimbang-nimbang untuk membelinya, maka saya bisa bilang perbandingan performa, fitur dan harganya sebanding.
Tapi untuk lengkapnya silahkan membaca impresi saya di bawah ini.
Kualitas Build R1700BTs – Tidak Ada Komplain Besar
Edifier R1700BTs datang dengan driver berukuran 4 Inch, yang kurang lebih memberitahu kamu bahwa penggunaannya akan lebih tepat jika kita taruh di meja kerja. Tapi walaupun begitu Edifier 1700BTs dapat kamu gunakan untuk ruangan kecil seperti kamar tidur (9-15m2).
Walaupun tidak terlalu besar, tapi kamu akan memerlukan meja yang cukup besar. Saya menggunakan meja berukuran 120cm dan menurut saya ini adalah panjang minimum. Jika meja kamu lebih kecil dari ini, maka ruangan meja akan terpakai cukup banyak. Selain itu kamu juga akan membutuhkan jarak yang cukup antara speaker kiri dan kanan, jika tidak soundstage dan imaging akan terasa sempit.
Tapi jangan salah sangka, Edifier R1700BTs mampu memproduksi suara yang cukup keras, di atas rata-rata penggunaan sehari-hari.
Ketika kamu memposisikan speaker, maka kamu bisa merasakan bahwa Edifier R1700BTs cukup berat. Hal ini dapat dikontribusikan oleh dua faktor utama, pertama berat dari drivernya itu sendiri dan kedua dari kotak speaker. Walaupun saya tidak membukanya tapi saya bisa menebak bahwa kotak terbuat dari MDF yang mana merupakan bahan standar speaker.
Ini berbeda dengan kebanyakan speaker murahan yang terbuat dari particle board yang memiliki kepadatan di bawah MDF.
Untungnya ketika sudah kamu atur, speaker akan sulit untuk bergerak karena terdapat grip pad di bawah yang akan menjaga speaker untuk tidak bergeser dengan mudah.
Bagian luar dilapisi dengan veneer yang lumayan, kamu bisa melihat ada motif serat kayu yang juga memiliki kedalaman, jadi bukan saja motif 2 dimensi, tapi terdapat guratan-guratan ke dalam (3 dimensi).
Penggunaan MDF dan lapis veneer seperti ini merupakan praktek wajar jika kamu membeli bookshelf speaker yang lebih mahal.
Sayangnya persebaran warnanya kurang merata, beberapa bagian terlihat lebih muda dari yang lain terutama di bagian siku. Ini mungkin terjadi karena veneer direnggangkan terlalu kuat di bagian siku.
Saya menyukai desain dari speaker ini yang membuat driver sedikit mengarah ke atas.
Ini membantu kamu untuk mendapatkan performa tweeter dengan optimal. Karena idealnya tinggi dari speaker harusnya sama dengan tinggi dari telinga pendengar, terutama ketinggian tweeter dengan telinga. Tapi jika itu tidak dapat dilakukan maka speaker dapat dimiringkan ke atas sehingga tweeter ‘menembak’ langsung ke telinga.
Edifier R1700BTs menggunakan front port (lubang speaker) yang tertutup oleh penutup speaker. Ini memungkinkan kamu lebih fleksibel dalam penempatan, karena biasanya speaker dengan lubang di belakang tidak dapat di taruh menempel dengan dinding tembok, karena akan membuat bass semakin ‘boomy’.

Knob kontrol yang ada di bagian kanan juga terbuat dari aluminum yang menambah kesan premium, walaupun kamu akan jarang melihatnya karena berada di samping ataupun menggunakannya karena terdapat remote control.
Secara umum saya akan bilang kualitas build dari speaker ini cukup baik. Mereka dapat menggunakan veneer atau teknik pengeleman yang lebih baik untuk mengatasi stretching dan discoloration di bagian siku, tapi selain dari itu saya cukup senang.
R1700BTs – Sama Sekali Tidak Pelit Dengan Fitur
Untuk harga 2 juta, Edifier R1700BTs terbilang melimpah untuk fitur. Yang pertama adalah ini sebuah speaker aktif, kamu berarti tidak membutuhkan amplifier terpisah.
Selain itu juga terdapat Bluetooth yang support codec APTX HD, yang berarti kamu dapat memainkan musik 24 bit /48 Khz lewat Bluetooth. Tapi jangan sama kan ini dengan kualitas CD, karena APTX HD menggunakan kompresi. Untuk kualitas CD aptX mempunyai codec baru bernama APTX Lossless yang sampai saat ini implementasinya belum terlalu banyak.
Di bagian belakang terdapat dua input yang bisa kamu gunakan, misalnya 1 untuk PC dan 1 untuk PlayStation atau Digital Audio Player lainnya.

Sebagai catatan kedua line in ini memiliki sensitivitas yang berbeda, walaupun dalam penggunaan sehari-hari tidak akan terlalu berpengaruh. Tapi jika suara yang dihasilkan terlalu kecil, gunakan input line 2.
Edifier R1700BTs tidak memiliki phono input, jadi kamu tidak bisa menggunakan speaker ini secara langsung untuk turntable. Tapi ini dapat dimitigasi dengan membeli phono pre-amp.
Remote Control – Cherry on Top!
Sementara remote mungkin terdengar biasa saja, tapi sebenarnya ini adalah tambahan fitur yang sangat saya hargai. Remote ini berfungsi untuk mengganti sumber koneksi, volume dan mengganti track (khusus koneksi bluetooth).
Untungnya, semua fungsi dari remote juga dapat dilakukan dengan kontrol yang berada di speaker (kecuali mengganti track). Tapi ini mungkin dapat terlewat jika kamu tidak membaca buku petunjuk. Tombol suara ternyata juga bisa ditekan untuk berganti antara Line 1, Line 2 dan Bluetooth.

Jadi jika remote control hilang, kamu masih dapat melakukan semuanya dari kontrol yang tersedia di speaker.
Subwoofer Out
Edifier R1700BTS memiliki subwoofer out yang berarti kamu dapat menambah subwoofer terpisah. Tapi ini juga datang dengan misterinya sendiri.
Edifier menyebutkan bahwa ketika subwoofer out ini digunakan, maka bass dari speaker utama akan dikurangi. Ini menunjukkan bahwa terdapat bass management – terima kasih kepada DSP Board yang terdapat di dalam speaker ini.
Namun Edifier tidak menyebutkan cross over di frekuensi berapa, dugaan saya adalah di 80hz atau 120hz, sekali lagi ini hanya dugaan.
Bagi kamu yang roaming, biar saya jelaskan sebentar.
Edifier R1700BTS mampu memproduksi bass terendah sampai dengan 60hz. Tapi begitu subwoofer out digunakan, maka DSP akan mengurangi bass dari speaker utama dan menyalurkannya ke subwoofer.
Katakanlah crossover berada di 80hz, maka ketika ada nada di bawah 80hz akan dikirim ke subwoofer, walaupun speaker utama dapat membunyikan sampai 60hz. Ini untuk membantu performa dari speaker utama agar tidak terlalu bekerja keras yang biasanya juga berdampak kepada distorsi yang lebih tinggi.
Tapi sekali lagi saya tidak tahu di 80hz atau 120hz :). Jadi masih ada sedikit resiko di sini. Katakanlah ternyata Edifier R1700BTs mempunyai crossover (atau tepatnya high pass filter) di 120hz. Ini berarti suara di bawah 120hz akan dikirim ke subwoofer. Masalahnya adalah ada beberapa subwoofer yang memiliki respon dari 40-110hz.
Ini berarti informasi di bawah 120hz akan dikirim ke subwoofer, tapi subwoofer tidak dapat memainkan nada 120hz dengan cukup keras, jadi ada informasi yang hilang antara 120hz-110hz. Ya tapi jujur saja ini seperti memikirkan skenario perang dunia ke-5, yang mana mungkin terjadi tapi kecil.
Kebanyakan subwoofer modern sekarang memiliki respon frekuensi setidaknya 40-120hz, dan saya rasa Edifier R1700BTs tidak mengimplementasikan subwoofer out di atas 120hz.
Catatan: Apa yang saya jabarkan di atas adalah benar, tapi biasanya dilakukan oleh mereka yang sudah jauh lebih mengerti tentang audio. Saya berani menebak bahwa 90% pengguna kasual, akan sangat bahagia menancapkan subwoofer aktif apapun dan mendengar tambahan bassnya tanpa memperhatikan cross over, high pass filter dan teman2nya.
Edifier R1700BTs – Bagaimana Kualitas Suaranya?
Sebelum kita masuk ke suara, kamu harus tahu bahwa saya bukanlah penganut mengulas audio dengan kuping saja. Saya juga menggunakan alat ukur semampu saya dan juga sebanyak mungkin science.
Jadi jangan harapkan ulasan seperti:
- Bassnya bulat empuk
- Suara vokal terasa nyata dan manis
- Detail sangat terasa, separasi suara sangat baik dan saya mendengar suara yang sebelumnya saya tidak dengar.
Ada banyak alasan saintifik mengapa ulasan seperti ini tidak membantu dan akurat, tapi akan saya bahas nanti.
Pertama kali saya nyalakan dan menghubungkannya dengan PC, saya tidak mendengar hum atau hiss. Ini adalah pertanda awal yang baik. Beberapa speaker yang tidak dirancang dengan baik atau memiliki sensitifitas terlalu tinggi cenderung akan membuat suara hiss walaupun tidak ada lagu yang sedang dimainkan. Editifier R1700BTs ini untungnya terhitung sunyi sehingga tidak akan memberi warna terhadap musik.
Jika kamu mendengar suara hiss yang cukup keras biasanya itu disebabkan oleh grounding jadi cek kembali sumber kamu. Apakah ada kabel yang sobek atau bahkan sekrup yang kurang kuat di PC pun dapat menjadi sumber suara hiss ini. Tapi jika hiss tetap muncul ketika speaker tidak terhubung dengan apa-apa selain speaker (Line 1 dan Line 2 tidak tertancap kabel) maka ya mungkin ada yang salah, karena unit yang saya miliki sama sekali tidak bersuara (setidaknya yang dapat didengar kuping normal).
Frekuensi Response R1700BTs

Gambar di atas adalah pengukuran saya (dengan ruangan saya) menggunakan UMIK-1 dan juga REW.
Sebagai panduan umum, kamu ingin garisnya lurus dari kiri ke kanan. Garis lurus berarti speaker dapat mereproduksi suara dengan akurat tanpa adanya “warna” tambahan.
Kamu juga perlu tahu bahwa ruangan sangat berpengaruh. Saya lebih memilih speaker 2 juta di ruangan yang pas dengan posisi duduk benar, ketimbang speaker 100 juta di ruangan yang buruk.
Jika hanya melihat grafik di atas maka kita dapat tahu bahwa frekuensi 400 hz-4 khz memiliki penurunan, dengan dip di frekuensi 1khz. Singkat cerita, speaker ini cenderung memiliki respons v-shaped, yang berarti bass cukup oke dengan detail yang baik, tapi vokal sedikit ketarik ke belakang.
Sayangnya penurunan di 400 hz-4 khz ini bukan disebabkan oleh ruangan. Hal ini saya konfirmasi dengan melakukan pengukuran near field di mana mik saya tempatkan hampir menempel dengan driver. Ini membantu menghilangkan pengaruh dari ruangan walaupun tidak 100%.
Secara kebetulan dip ini juga terjadi di area cross over, di mana suara pindah dari woofer ke tweeter. Ada beberapa alasan mengapa kita melihat dip seperti ini, tapi yang mana yang benar dalam kasus ini tidak akan ada yang tahu.
Yang pertama adalah desain speaker yang buruk dapat membuat dip di titik crossover. Yang kedua dan yang lebuh mungkin adalah dip ini di rancang khusus.
Pertanyaannya adalah mengapa ada speaker yang dirancang seperti ini? Biar saya jelaskan. Ini adalah speaker 2-way, yang terdiri dari woofer (memainkan nada rendah) dan tweeter (memainkan nada tinggi). Ketika speaker ini memainkan suara, sang DSP (biasanya crossover pasif, tapi nampaknya Edifier R1700BTs ini menggunakan crossover aktif) mengatur suara apa yang dimainkan siapa.
Mendekati titik crossover (yang terjadi di frekuensi 2 khz, lihat gambar di bawah) woofer akan mendekati performa mentoknya. Ingat bahwa woofer bertugas memainkan nada rendah, dan 2K adalah jembatan antara rendah dan tinggi. Tapi ini juga berarti di dekat titik crossover, tweeter juga berada di titik terendahnya. Tweeter suka dengan nada tinggi dan 2000hz terlalu tinggi buat woofer, tapi terlalu rendah untuk tweeter.
Di titik ini keduanya (woofer dan tweeter) sedang dipaksa kerja keras dan ini cenderung membuat distorsi menjadi tinggi. Solusinya adalah menurunkan beberapa dB di titik crossover ini. Bukan saja ini menjaga distorsi tetap rendah tapi menurut penelitian yang dilakukan BBC (The British Broadcasting Company) 40 tahun lalu, orang-orang juga ternyata merasa dip ini lebih alami. Itu mengapa namanya dikenal sebagai BBC dip.
Jadi ada kemungkinan bahwa respon yang saya ukur memang sengaja ditambahkan. Beberapa speaker seharga 50 juta juga ada yang masih mengadopsi ini, jadi bukan hal yang terlalu aneh. Walaupun begitu, tidak semua orang menyukai dip ini.
Menurut saya pribadi, sebuah speaker seharusnya flat, jika memang dibutuhkan penyesuaian maka itu dapat dilakukan oleh sang pengguna, tapi saya bisa mengerti bahwa target pasar Edifier adalah pengguna baru yang mungkin tidak mengerti dan langsung ingin memiliki speaker bagus langsung dari box tanpa harus diutak atik.
Normalnya BBC dip memiliki rentan dari 1000 hz sampai dengan 4000 hz, tapi edifier ini mulai terlebih dahulu dari 400 hz. Cukup disayangkan mengingat sisanya relatif flat.
Edifier R1700BTs juga memiliki directivity yang lumayan bagus. Ini berarti suaranya akan cenderung sama selama kamu bergerak dan beraktivitas normal di depan speaker. Beberapa speaker memiliki directivity yang kurang baik, dalam artinya jika kamu bergerak ke kiri sedikit maka respon dar speaker, khususnya tweeter akan langsung berubah.
Intinya adalah Edifier R1700BTs akan memiliki respon yang sedikit lebih baik jika speaker diarahkan ke kepala pendengar secara langsung.
Terakhir saya ingin membandingkan performa speaker ini dengan tutup dan tanpa tutup. Sudah umum bahwa tutup speaker dapat mempengaruhi respon, dalam kebanyakan kasus, speaker yang ditutup memiliki respon yang lebih buruk.
Hasilnya adalah tidak ada perbedaan sama sekali antara penutup yang dibuka atau dipasang dan ini adalah kabar baik
Tes Lagu
Don’t know why – Norah Jones
Di tiga puluh detik pertama saya langsung bisa mendengar distorsi/clipping di suara Norah Jones. Ini bukan kesalahan dari speakernya karena memang album ini cukup kontroversial. Di satu sisi album ini memenangkan grammy untuk kategori best sound engineering, tapi juga banyak orang yang dapat mendengar bahwa terdapat distorsi di sana-sini.
Ini berarti Edifier R1700BTs terhitung cukup transparan walaupun terdapat dip di 1-4Khz. Keseluruhan lagunya imbang, dan mudah dinikmati. Tidak ada bass berlebih, atau bagian yang terlalu menonjol dibanding keseluruhan lagunya.
Starboy – The Weekend
Saya tidak tahu apakah kamu pernah mendengar lagu ini dengan sebuah sistem yang sudah dikalibrasi (termasuk subwoofer di dalamnya). Tapi jika kamu pernah maka kamu akan tahu bahwa bass memiliki peran penting di lagu ini.
Edifier R1700BTs terbilang cukup untuk memberikan pembuka terhadap potensi bass dari lagu ini, tapi tentu saja ada banyak note bass yang “hilang” karena frequency response dari Edifier R1700BTs yang hanya mencapai 60hz (yang mana sama sekali tidak buruk untuk woofer dengan ukuran 4 inch).
Sekali lagi Edifier R1700BTs mampu merepresentasikan lagu dengan baik. Walaupun ini lagu yang didominasi oleh bass, tapi R1700BTs mampu menjaga keseluruhan nada secara seimbang. Kamu bisa mendengar vokal dengan jelas dan tidak tenggelam dalam dentuman bass yang biasa terjadi di sound bar dan earphone entry level.
Miles Davis – Concierto de Aranjeuz (Adagio)
Ini adalah lagu yang cukup kompleks tapi Edifier R1700BTs tidak mengalami kesulitan untuk menanganinya. Memang jika dibandingkan dengan speaker tower yang saya punya atau Yamaha Suavo, presentasi R1700BTs terasa sedikit ‘nasal’. Bunyi terompet dibagian bawah terasa seperti orang yang sedikit flu, tapi begitu terdapat nada yang tinggi, tiba-tiba orang yang sedikit flu ini sembuh dan memiliki suara pitch yang tinggi.
Aneh memang, ini mengapa saya tidak menyukai mengulas speaker dengan cara seperti ini, karena sulit sekali menginterpretasikan bahasa-bahasa yang saya gunakan.
Tapi karena kita tahu bahwa edifier R1700BTs memiliki dip di region 1-4khz, kita dapat melakukan tweak minor dengan equalizer beberapa db dan kamu akan mendapatkan respon yang cukup flat.
Kesimpulan
Apakah R1700BTs adalah speaker yang oke untuk harganya? Ya, bahkan saya tidak tahu speaker lain di area harga ini dengan fitur sebanyak ini.
Soundbar dengan harga yang sama mungkin akan lebih keras, tapi kamu tidak akan mendapatkan soundstage yang cukup baik. Selain itu beberapa speaker multimedia yang oke seperti Altec Lansing atau Creative sudah tidak lagi banyak memiliki produk di rentang harga ini.
R1700BTs mungkin tidak cocok untuk ruangan yang besar seperti ruangan keluarga (8x8m) tapi jika kamu berencana menggunakan di kamar yang lebih kecil (3x3m) maka di harga tersebut saya tidak punya rekomendasi lain.
Saya juga merasa bahwa speaker ini dapat menjadi jembatan masuk ke dunia bookshelf speaker yang lebih serius. Jika kamu berangkat dari earphone entry level (100-500 ribu), soundbar entry level (500 ribu-1 juta), speaker komputer multimedia 2.1 entry level atau bahkan speaker TV/laptop saja, maka ya R1700BTs adalah upgrade yang cukup signifikan.
Catatan tambahan
Nampaknya R1700BTs menggunakan DSP board sebagai crossover aktif. Ini berarti jika amplifier atau board DSP di dalamnya rusak maka tidak banyak yang bisa kamu lakukan, walaupun driver-nya masih baik-baik saja.
DSP board memiliki banyak kemampuan selain crossover, dan Edifier dapat memanfaatkan DSP ini untuk melakukan peningkatan suara (seperti menjaga distorsi tetap rendah di suara tinggi, dengan membatasi volume maksimal) dan lain-lain.
Tapi sayangnya Edifier tidak memberitahu secara resmi apa saja fitur dari DSP yang diimplementasikan. Tapi yah dugaan saya DSP di dalam Edifier R1700BTs membantu meningkatkan performa dari speaker ini, jadi performa yang cukup bagus ini bukan datang dari kemampuan woofer dan kabinetnya saja.
Memangnya berapa lama Edifier R1700BTs dapat bertahan? Itu yang saya tidak tahu, sang driver dan tweeter cenderung dapat bertahan jauh lebih lama dari amplifier di dalamnya. Edifier R451 yang saya beli 15 tahun yang lalu masih berfungsi dengan baik :). Jadi jika mereka tetap mempertahankan kualitasnya, seharusnya kamu akan aman dengan speaker ini selama belasan tahun ke depan.
Tapi hey apapun dapat terjadi di dalam dunia elektronik.